.....Thanks for Visit....Thanks for Visit....Thanks for Visit....Thanks for Visit....

Saturday, December 31, 2011

Terimakasih 2011

Haaaah... akhirnya 2011 harus terhenti di sini. Di tahun 2011 in banyak hal terjadi dalam hidup saya. Hal baik , hal buruk, hal menyenangkan... banyak sekali.

Terimakasih 2011, saya menemukan teman-teman baru... Saudara-saudara baru, pengalaman-pengalaman baru yang berharga buat saya.

Terimakasih 2011, saya masih diberi kesempatan bertemu orang-orang yang saya cintai... Saya berharap tahun depan juga masih seperti itu, dengan moment-moment yang lebih membahagiakan.

Terimakasih 2011, yang sudah banyak membawa berkah..

Terimakasih untuk segala nikmat setahun terakhir ini... Saya tahu saya tidak akan sanggup menghitung berapa besar kemurahan Tuhan pada saya.

Terimakasih Tuhan, tanpa ijin-Mu semua itu tidak akan terjadi...

Mari sambut 2012 dengan harapan-harapan baru. Introspeksi diri untuk menjadi orang yang lebih baik... Semoga bumi setia menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk umat manusia. Dan semoga semua hidup berdampingan dalam damai. Amin


Loadtr.Com

Friday, December 23, 2011

The Latest

Ok, bulan ini memang saya lebih banyak waktu di rumah. Maka, saya melanjutkan gambaran saya. Mungkin ada yang pernah baca di post sebelumnya, ada gambar yang belum jadi di situ, dan ini dia kelanjutannya:

setelah semalaman suntuk begadang dari jam 8 malam sampai jam 4 pagi dengan barang-barang ini:




dan jadinya seperti ini.....


Halaman Belakang Rumah, 2011

dan ini...


Saya merasa agak aneh di beberapa bagian gambarnya sebenarnya... Tapi ya sudahlah... Belajar lagi... Besok buat yang lain lagi. :)

Sunday, December 11, 2011

Karena Suka ya Otodidak Saja



Teringat waktu umur saya baru 4-5 tahun. Saya ingat sekali ibu membelikan saya crayon yang hanya 12 warna, itupun bukan crayon yang bagus. Banyak mengandung lapisan lilin. Padahal waktu itu yang saya sangat inginkan adalah memiliki se-box oilpastels yang warnanya lengkap. Warnanya lebih tajam dan lucu. Tapi entah mengapa saya tidak pernah berani meminta ibu membelikannya. Saya selalu berpikir pastel selengkap itu pasti mahal. Padahal waktu itu saya masih 5 tahun, bisa-bisanya saya berpikir seperti itu. Kalau saya minta pada ibu, mungkin saja ibu mau membelikan, tapi mungkin juga tidak.

Ayah tahu saya suka mewarnai dan ayah tidak suka itu. Saya banyak menghabiskan waktu dengan mewarnai gambar-gambar. Ayah lebih suka saya belajar matematika atau yang lainnya. Ayah sering menyetop saya mewarnai jika saya sudah terlalu lama bermain dengan crayon. Mungkin itulah yang menyebabkan saya tidak pernah dibelikan crayon yang bagus. Paling hanya crayon murahan dan pulas kayu. Dan saya pun jadi jarang menggambar atau merwarnai lagi. Paling-paling hanya sket gambar yang tidak jelas di atas kertas yang ujung-ujungnya saya buang ke tempat sampah.
Saya tidak bisa menggambar. Ya, saya buruk sekali dalam membuat sket gambar. Yang saya suka hanya bermain dengan warna-warna yang beragam. Ribuan warna yang digabungkan itu menurut saya mengagumkan. Saya pasti akan sangat menyesal bila dilahirkan sebagai buta warna.


Saya memulai latihan membuat gambar setelah saya diberi tugas membuat gambar ukuran A3 dan harus diwarnai. Tugas itu diberikan guru kesenian saya waktu SMP sebagai tugas akhir senirupa. Dan setelah itu saya jadi suka melukis sampai sekarang. Semua itu secara otodidak. Sekehendak hati saya. Itulah indahnya berekspresi dengan warna-warna. tidak ada rumus apapun yang harus dipatuhi. Ya, sesuka hati saya.
lukisan2 pertama saya meenggunakan media kertas dan cat air. Tapi saya sudah tidak punya foto-foto mereka. Kebanyakan sudah dibawa guru saya itu dan dibawa saudara-saudara saya. Tapi kurang lebih tahap awalnya seperti ini:

Media Kertas dan Cat air



Awalnya kira-kira menggambar seperti ini:


Karena lukisan yang ini sedang work in process, belum selesai, jadi belum bisa meng-upload hasilnya seperti apa. Hehehehe... Hasil akhirnya kurang lebih modelnya akan seperti ini :

"Simbar Menjangan" , 2011, 60X85 cm

Media: Kertas dan Oilpastel atau Caryon

Mulai tertarik dengan oilpastels, saya akhirnya mulai melukis dengan oilpastel dan kertas. oilpastel yang saya gunakan seperti yang digunakan oleh anak-anak TK. Seperti ini:

Maka inilah lukisan pertama saya dengan media kertas dan oilpastel. Terlihat sangat berantakan. Hehehe...

"Hutan", 2005, 100X60cm

"Bunga Bangkai", 2005

Bamboo II, 2010




Bamboo I, 2010

Mulai Dengan Kanvas

Untuk sekarang-sekarang ini saya tertarik dengan kanvas. Agak aneh memang memadukan oilpastel anak-anak TK dengan kanvas karena pada umumnya orang menggunakan cat minyak atau akrilik di atas kanvas. Ini atas usul sepupu saya, saya pikir tidak ada salahnya mencoba. Ya sudah, saya gunakan kanvas bekas saja dulu. Kemudian kanvas bekas itu saya cat hitam dengan cat tembok. Kira-kira akan seperti ini:


Nah, tahap awalnya seperti ini:



kemudian:




Dan finishing seperti ini:

" Pohon", 2011, 40x40cm

Akhirnya mulai penasaran dengan kanvas dan cat minyak atau akrilik. Dan sebagian uang saku akhirnya untuk membeli akrilik dan cat minyak. Yayyyyyy!!



Nah, sekian sharing dari saya. Jangankan orang yang suka melukis, orang awam saja tahu lukisan-lukisan saya ini tidak ada apa-apanya. Harus banyak belajar lagi. Dan saya cukup terbuka untuk menerima segala kritik dan saran. Feel free to comment.. :)

Monday, November 28, 2011

Dibalik Tears in Heaven

OK, tengah malam, sendirian di kamar, dan memutar lagu tua Tears in Heaven - Eric Clapton mungkin adalah pilihan yang tepat untuk sekedar menulis artikel di blog. Saya kesepian, sepi sekali rasanya.. mungkin menulis adalah obat untuk mengusir rasa ini. Oh, tidak! Saya mulai galau lagi. Hahaha.

Tenang, saya tidak akan membahas kegalauan saya, saya justru akan membahas cerita dibalik lagu pengantar tidur saya ini.

Tentang Eric Clapton

Lahir pada tahun 1945, merupakan seorang gitaris, penyanyi, dan juga penulis lagu asal Replay, Inggris. Ia mulai bermain gitar pada usia 17 tahun dan tergabung dalam beberapa band music.

Pada tahun 1993, Clapton memenangkan 6 penghargaan dari Grammy Award, dimana Tears in Heaven memenangkan tiga penghargaan untuk lagu terbaik, rekaman terbaik dan penyanyi pria terbaik. Lagu ini juga membantu menaikan penjualan album "Unplugged" sehingga menjadi album terlaris Clapton sepanjang sejarah bermusiknya.


Tentang Tears in Heaven

Bagi kebanyakan orang yang pernah mendengar lagu ini pasti berpikir sama seperti saya. Lagu ini berisi kesedihan, kehilangan, duka-cita dll. Ya, itu memang benar adanya.

Tahun 1990 mungkin menjadi tahun yang berat bagi Clapton. Manager dan 2 roadie-nya (roadie = penanggung jawab peralatan music untuk tur grup musik dll) tewas dalam sebuah kecelakaan helicopter dan tujuh bulan kemudian disusul dengan kematian putranya, Conor Clapton, yang baru berumur 4 tahun.



Conor meninggal karena terjatuh dari jendela lantai 53 apartemen di New York. Entah itu murni kecelakaan atau sengaja bunuh diri, saya juga tidak begitu tahu. Ada salah satu teman saya bilang bahwa anak itu memang sengaja menjatuhkan diri setelah melihat ayahnya yang sedang mabuk. Namun terlepas dari benar tidaknya hal itu, kematian Conor jelas menjadi kesedihan mendalam bagi Eric Clapton.

Selama 9 bulan Eric diselimuti rasa duka yang mendalam dan ia tidak berkeinginan untuk tampil. Ketika dia kembali ke atas panggung, musiknya telah berubah menjadi lebih lembut, lebih kuat, dan lebih reflective dan Tears in Heaven adalah caranya untuk mengenang Conor.

Coba saja dengarkan liriknya

Writer: CLAPTON, ERIC PATRICK / JENNINGS, WILL

Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would you feel the same
If I saw you in heaven?
I must be strong and carry on
'Cause I know I don't belong here in heaven

Would you hold my hand
If I saw you in heaven?
Would you help me stand
If I saw you in heaven?
I'll find my way through night and day
'Cause I know I just can't stay here in heaven

Time can bring you down, time can bend your knees
Time can break your heart, have you begging please, begging please

Beyond the door there's peace I'm sure
And I know there'll be no more tears in heaven

Would you know my name
If I saw you in heaven?
Would you feel the same
If I saw you in heaven?
I must be strong and carry on
Cause I know I don't belong here in heaven

Sedih sekali yaaaa….

So, pasti sekarang sudah tahulah mengapa sampai saat ini lagu ini juga masih sering diputar di televisi, terlebih untuk backsound liputan berita duka seperti kematian Adjie Massaid, pembalap Dan Wheldon maupun Marco Simoncelli beberapa waktu lalu…?

Ya… lagu yang bercerita tentang rasa duka dan kehilangan yang mendalam… :'(