.....Thanks for Visit....Thanks for Visit....Thanks for Visit....Thanks for Visit....

Monday, December 28, 2009

IJO




Baru saja aku ke kampus, dan wow.... Bagusnya salah satu sisi kampusku di musim penghujan ini. Aku ada keperluan di kampus hari ini, jadi aku pergi ke sana. Aku melewati taman CD (taman diantara gedung C dan gedung D). Aku senang jika musim penghujan seperti sekarang ini. Kenapa tidak? Daun-daun yang biasanya meranggas di musim kemarau menjadi lebat dan sangat hijau. Udaranya sejuk,
tempat ini menjadi tempat yang menyenangkan barang untuk merenung sejenak.

Suasana sepi, hanya sedikit orang di sini. hanya 2-3 orang. langitnya sedikit mendung, jadi hari ini tidak panas sama sekali, tidak pula hujan. Ah aku suka suasana seperti ini. Setelah lewat kampus tadi jadi punya bahan untuk ditulis. Ya seperti sekarang ini. :D :D :D






>

Sunday, December 27, 2009

Minggu Bersama Si Beruang




Huah, hari ini sudah hari Minggu saja. Cepat sekali waktu berlalu. Memang seperti itu yah, segala sesuatu jika dinikmati waktu akan serasa berjalan cepat sekali.

Ok, catatan untuk hari ini. Ah, akhirnya Beruang main ke tempatku. Beruang? Siapa beruang? Itu adalah orang yang sangat dekat denganku. Dia memang sepuluh tahun lebih tua dariku, tapi kami sangat nyaman untuk ngobrol bersama. Kami bisa membicarakan apa saja. Benar-benar apa saja.

Hari ini beruang mencari alamatku di jurang mangu, kali ini gilirannya untuk main ke tempatku. Aku sudah berkali-kali ke tempat Beruang. Akhirnya ,seperti biasa kami selalu mengobrol. Dari hal kecil, hal tak penting,hal- tak terduga, sampai hal-hal serius.

Dan...

Bagian pertama: kami makan buah bersama , dia membawakanku buah. Terimakasih..

Bagian Kedua : Dia berkomentar macam-macam mengenai kosku. Dan seperti biasa, aku musti berbesar hati menerima segala kritik. Dari kamarku yang dia anggap masih berantakan atau apapun. Macam-macam (padahal menurutku cukup bersih lah itu). Ah, Dia memang tukang kritikku sejati. :P

Bagia Ketiga : Kami mebicarakan mengenai teman kami masing-masing, yang kami tidak saling tahu.

Bagian Keempat: Dia menceritakan tentang temannya, Sam, teman ngobrolnya dari benua lain selama satu tahun terakhir ini. Yang tentu saja belum pernah dia temui sebelumnya, tapi sudah bercerita macam-macam seperti keluarganya, teman-temannya, hal-hal kecil, atau lainnya. Pertemanan yang mengasikkan sepertinya.

Bagian Kelima: Kami berdiskusi tentang masalah-masalah kecil yang aku saja tidak ingat apa sajakah itu.

Bagian Keenam: Kami lapar, dan kami keluar mencari makan. Lagi dan lagi, aku selalu ditraktir. kali ini kami makan sate. Hmm, nyam nyam nyam. Karena aku lapar dan gratis pula, makanan itu jadi terasa enak sekali, biarpun sebenarnya biasa saja. Seperti sate pada umumnya. Hahahaha


Bagian Ketujuh: Aku mengantarkan dia pergi. Besok pagi dia harus mengajar para mahasiswanya lagi. Hm, aku menemaninya mencari taxi. Dan aku melambaikan tangan, "Dadah beruang, hati-hati yah, makasih...", kataku.

Sekian catatan hari ini. Oh ya, masih ingat apa yang kutulis sebelumnya? Puisi tentang Pooh. Dari dialah pertama kali aku tahu puisi itu. Dari saudara sepupuku, si Beruang...

Friday, December 25, 2009

Selalu Saja...

Siapa bilang dunia ini jahat? Masih banyak kok orang baik. Hanya saja kadang kita tidak bertemu dengan mereka pada saat yang tepat.

Buktinya apa yang aku alami. Ada beberapa orang asing yang baik padaku. Misalnya saja masalah flash disk yang sudah dari kemarin raib entah kemana. Eh ternyata ada mbak-mbak yang mengembalikannya kepadaku.

Kemarin waktu di Jogja juga. Tepatnya di jalan Mataram. Ada laki-laki muda mengendarai motor menepuk pundakku saat kami sama-sama berhenti di lampu merah. Aku kira dia bermaksud jahat seperti mau menggendamku mungkin. Tapi ternyata dia sengaja mengejarku sampai Jl.Mataram untuk mengembalikan dompetku yang terjatuh di jalan. Padahal di dompet itu ada SIM, STNK, ATM, kartu perpus, KTP, dan uang walaupun tidak seberapa.

Juga waktu Salat Ied di lapangan. Aku lupa membawa koran sebagai alas. Tiba-tiba ada seseorang yang tidak kukenal memberi koran padaku tanpa banyak bicara.

Selalu saja ada orang baik yang menolongku dan yang bisa kulakukan kepada mereka hanyalah mengucapkan 'terimakasih'. Allah yang lebih tahu cara membalasnya.

POOH... I ALWAYS LOVE POOH !



Pooh, dari dulu aku selalu suka dengan Winnie the Pooh. Sangat menginspirasiku baik tentang kesederhanaan, persahabatan, ataupun yang lainnya. Tapi sayang, sekarang Pooh tidak diputar lagi di televisi. Yang ada sekarang yang laku di pasaran adalah Pororo, Spongebob. Ah, aku merindukan Pooh. Pooh, Pooh, Pooh......

Pooh itu beruang sesat. Mengapa bisa sesat? karena dia memakai baju, tapi tidak memakai celana. Dan pasti yang dipakai adalah kaos merah. Haduh-Haduh Pooh ini. Oh ya selain Pooh, aku juga suka Piglet si babi kecil dan juga keledainya.
Aku memang sudah besar, sudah bisa dibilang dewasa. Tapi tetap saja aku menyukai Pooh.

Aku suka setiap kali lihat gambar-gambar Pooh dan teman-temannya. Wow menurutku bagus.



Pernah dengar puisi tentang Pooh? Aku pernah. Aku mendengarnya dari saudaraku, tapi hanya berapa baris. Kemudian aku mencarinya di internet. Aku jadi suka membacanya. Anak-anak sekali

Us Two

by A. A. Milne

Wherever I am, there's always Pooh,

There's always Pooh and Me.

Whatever I do, he wants to do,

"Where are you going today?" says Pooh:

"Well that's very odd 'cos I was too.

Let's go together," says Pooh, says he.

"Let's go together," says Pooh.

'What's twice eleven?' I said to Pooh,

('Twice what?' said Pooh to Me)

'I think it ought to be twenty-two.'

'Just what I think my self,' said Pooh.

'It wasn't an easy sum to do,

But that's what it is,' said Pooh, said he.

'That's what it is,' said Pooh.

'Let's look for dragons,' I said to Pooh.

'Yes, let's,' said Pooh to Me

We crossed the river and found a few--

'Yes, these are dragons all right,' said Pooh.

'As soon as I saw their beaks I knew.

That's what they are,' said Pooh, said he.

'That's what they are,' said Pooh.

"Let's frighten the dragons," I said to Pooh.

"That's right," said Pooh to Me.

"I'm not afraid," I said to Pooh,

And I held his paw and I shouted "shoo!

Silly old dragon!" - and off they flew.

"I wasn't afraid," said Pooh, said he,

"I'm never afraid," with you."

So wherever I am, there's always Pooh,

There's always Pooh and Me.

'What would I do?' I said to Pooh,

'If it wasn't for you,' and Pooh said: 'True,

it isn't much fun for One, but Two

Can stick together,'; says Pooh, says he.

'That's how it is,' says Pooh.




Thursday, December 24, 2009

Catatan Bulan Desember


Ah, Desember. Bulan yang selalu menjadi penghujung tahun. Tidak terasa tahun ini hampir berakhir. Hari ini tanggal 24, besok tanggal 25, kemudian tanggal berikutnya, berikutnya, dan berikutnya sampai tahun baru masehi menjelang.

Tanggal 24 malam. Dua jam lagi tanggal 25. Yah sudah bisa ditebak, ini sekitar jam 10 malam, dan aku belum mengantuk, jadi aku mengisi waktuku ini untuk menulis saja, sebelum belajar, sambil memutar lagu milik Bryan Adam- I’ll always be right here. Aha, aku suka menulis sambil mendegarkan lagu seperti ini,dengan begini aku memperpanjang malamku dan kau tahu? Hal-hal yang sebelumnya tidak ingin kutulis, atau yang belum terpikirkan untuk ditulis bisa saja akhirnya ada dalam tulisanku.

Tanggal 25 Desember, hari libur. Ya jelas lah, hari besar agama. Lebih tepatnya Natal. Aku memang seorang muslim, tapi tidak ada salahnya bila aku membahas tentang hal ini kan. Maaf sebelumnya, bukan aku ingin menyinggung siapapun dalam tulisan ini, aku hanya ingin mengutarakan apa yang ada dalam pikiranku sekarang.

Aku yakin pasti saudara-saudaraku juga belum tidur. Perbedaannya adalah bukan mereka menghabiskan waktu menulis seperti aku ini, tapi mereka memang sedang menjalankan ibadahnya. Saudara-saudaraku malam ini pasti ke gereja dan keesokan harinya juga akan kembali lagi ke sana.

Keluarga dari ayahku memang beraneka ragam. Ada yang Islam termasuk ayahku,ada yang Katholik. Ada yang Jawa, ada juga yang China. Majemuk memang, namun aku tidak pernah menganggapnya sebagai penghalang hubungan keluarga ( mungkin istilah lainnya adalah slaturahmi ). Dari kecil aku sudah terbiasa dengan perbedaan dan menganggapnmya sebagai hal yang wajar. Seperti yang diajarkan di mata pelajaran PPKN dulu; kerukunan antar umat beragama.

Jika mengingat tahun-tahun sebelumnya, aku jadi mengingat salah satu saudaraku, mbak Siska. Aku sangat dekat dengannya karena dia satu-satunya saudaraku yang umurnya tidak begitu jauh denganku dan yang tinggal di Klaten. Kebanyakan keluarga dari ayahku sudah tidak tinggal di Klaten lagi. Mereka pulang ke Klaten pada saat hari-hari besar, libur panjang, atau karena hal tertentu misalnya ada acara keluarga. Dari sebelas anak kakek-nenekku hanya tiga keluarga yang menetap di kota itu, salah satunya adalah ayahku dan budeku ( bude : bibi). Budeku memiliki dua orang anak dan anak terakhirnya hanya lebih tua 3 tahun dariku. Tiga tahun bukan perbedaan usia yang signifikan kan. Maka dari itu aku nyaman bermain dengan saudaraku itu.

Aku ingat dulu waktu masih kecil, aku sangat akrab dengannya . Apalagi saat kami duduk di taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Rumah kami hanya berjarak kurang lebih lima puluh meter, jadi 4 menit jalan kaki saja mungkin sudah sampai. Aku sering bermain ke rumahnya. Sering sekali, dan lama pula. Bisa sejam, dua jam, tiga jam, atau kadang malah sampai menginap kalau hari berikutnya adalah hari libur, malam minggu misalnya. Hahaha, dasar anak kecil, maunya bermain terus.

Jika aku tidur di tempat saudaraku itu pada Sabtu malam, Minggu paginya dia pasti sudah bangun awal sekali. Ya sekitar jam subuh. Dia mandi dan mengenakan pakaian-pakaian terbaiknya dan membawa sebuah buku kecil berwarna hitam yang agak tebal - yang biasa ia sebut sebagai alkitab- dan bersiap untuk beribadah, pergi ke gereja bersama ayah-ibunya, kalau sudah begitu aku akan pulang ke rumah. Namun intinya di sini adalah kalau saudaraku yang pada saat masih sekecil itu saja bisa setaat itu, mengapa dulu aku tidak belajar darinya mengenai ketaatan itu dengan keyakinanku sendiri yang aku anut.

Pada saat aku kecil, aku bangun pagi sebelum sekolah, tetapi kadang tidak cukup pagi untuk mengerjakan shalat Subuh. Bisa jam 6, bisa lebih, padahal ibuku sudah membangunkanku subuh, memang pada dasarnya aku bandel , jadi aku bilang “ iya iya bu, nih aku sudah bangun”, kemudian tidur lagi dan bisa 30menit-1 jam kemudian baru bangun lagi. Sangat tidak konsisten ya. Shalat subuhnya jadi telat. Ini bisa dijadikan bahan renunganku sekarang. Sebaiknya lah aku belajar untuk menjadi lebih baik.

Aku belum bisa setaat saudaraku itu. Kau tahu?Aku pernah beberapa kali melihatnya sebelum ia tidur, ia mematikan lampu yang ada di kamarnya. Semuanya gelap. Pertama aku pikir, untuk apa ia melakukannya. Apa dia penggemar kegelapan ya? Hahaha. Ternyata aku salah karena pada saat itu aku melihat dia menyalakan dua buah lilin kemudian duduk didepan lilin-lilin itu sambil membawa benda seperti kalung yang ada tanda silang di ujungnya . Dia mengucapkan kalimat tertentu di setiap butiran yang merangkai benda yang seperti kalung itu . Kemudian aku melihatnya memejamkan mata , merapatkan kesepuluh jarinya,dan berdoa. Lama dan serius sekali.


Ah, Sedangkan aku? Aku tidak peduli. Anak kecil seperti aku ini tidak menghiraukannya , langsung tidur saja. Ehm, hal yang bisa direnungkan waktu itu, kenapa aku tidak menirunya? Kenapa pada tengah malam itu aku tidak mengambil wudhu kemudian menjalankan shalat sunnah. Arrgh, pikiranku belum sampai ke situ mungkin, atau itu hanya alasanku untuk melanjutkan tidurku? Hahahaha.

Begitu juga dia menghormatiku. Jika bulan Ramadhan tiba, dan jika aku sedang bermain di rumahnya, pada saat jam sahur budeku akan membangunkanku dan menyediakan makan sahur untukku. Dan saudaraku itu bisa juga jadi ikut sahur karena melihatku makan. Hihihi

Kini kami tumbuh besar. Kami sudah tidak seakrab dulu lagi. Kira-kira mulai SMP. SMP saja kami kadang masih bermain bersama, tapi sudah tidak sesering dulu lagi. Sampai sekarang kami menjadi semakin jarang saja pergi bersama. Sudah memiliki teman sendiri-sendiri, dan dua-duanya terlalu asik dengan kegiatan kami sendiri. Jadi jarang bertemu, apalagi sudah tinggal di tempat yang berbeda, aku di Bintaro dan dia di Jogja.

Oh ya kembali ke 25 Desember. Dia pasti sedang merayakan hari besar agamanya, dan yang pasti juga ia menghias pohon cemara mini yang terbuat dari plastic yang ada di rumahnya. Pohon itu digantungi dengan bola-bola kecil , benda-benda kecil lainnya yang berkilau dan beberapa lampu kecil beraneka warna yang bisa berkelap-kelip . Seperti Desember tahun-tahun sebelumnya.

Hmm, Ini adalah tahun ketiganya merayakan Natal tanpa seorang ibu. Budeku meninggal April 2007 silam. Dan sepertinya dia harus terbiasa dengan hal itu untuk Natal tahun-tahun berikutnya.

Yah begitulah, sekian dulu ya, kapan-kapan aku akan menulis lagi.

Hoahm... Pagi Semuaaaa


Sugeng enjing. Met pagi...
Entah kenapa setiap aku nulis di blog ini kebiasaan pada saat pagi hari. Sebagian orang mungkin masih tidur di atas kasurnya dan masih bermimpi di bawah selimutnya yang hangat. wueeessss.... Mulai berbicara yang nggak jelas nih.
Dan aku? Ya seperti yang kau tahu, aku sedang menulis post yang sedang kau baca ini, sambil baca blognya Dewi Lestari. Uwhhhhhhhhh aku suka pagi hari....... menjelang hari....

Pagi yang agak teduh sebenarnya. Aku berharap tidak sepanas biasanya. Aku justru mengharap gerimis lagi, padahal kemarin aku tidak menginginkan gerimis. Hihiihi...
Sepi, sambil ditemani lagunya Matt Wertz - '5:19'. Hmmm, tambah sepi lagi.

Ah sudah, aku mau mandi., dan membuat hari ini menyenangkan. Seperti yang kutulis sebelumnya. Menikmati dunia ini dengan seksama, oh indahnya dunia..

Wednesday, December 23, 2009

AUGUST RUSH...

Selamat pagi Indonesia.....
Berbeda dengan kemarin. Hari ini cerah, walaupun agak sedikit lembab. Udaranya segar, gimana mau enggak, aku sedang di bawah pohon, dan burung-burung belum bosan untuk berkicau... Oh indahnya dunia bagi mereka yang menikmati dengan seksama. Hahaha


Setelah dini hari tadi mengepost puisi yang tidak begitu jelas arahnya kemana, kini aku datang lagi. Uwh, aku ingin menulis lagi. Aku sedang bersemangat hari ini, walaupun hanya tidur 3 jam dari sekitar jam 4.15 tadi, tapi rasanya aku sudah tidur selama 6 jam. Tidur yang berkualitas, tanpa mimpi sedikitpun.

Oh ya, pagi-pagi gini, mau membahas film aja. Biarpun aku ini bukan orang yang hobi menonton film, dan hanya tahu sedikit mengenai orang-orang yang berkecimpung di dunia perfilman.


Film yang terakhir aku liat adalah August Rush. Sekitar 2 hari yang lalu waktu aku main ke kamar Sherly (teman sekosanku). Sebenarnya film ini film ini udah lama si, bukan film baru, direlease tahun 2007. Dan komentarku, film ini bagus. Sederhana tapi menawan. Cocok buat ditonton keluarga.

Pada mulanya film ini berkisah tentang seorang cellist , Lyla Novacek yang jatuh cinta pada juga pada seorang pemusik , Louise, pada saat pertama kali mereka bertemu. Namun mereka akhirnya terpisah, sedangkan Lyla hamil anak Louis, hingga pada saat anak itu lahir, Louis tidak tahu keberadaan keudanya, dan tanpa tahu Lyla pernah mengandung bayinya.

ini salah satu scene nya, i like it...


Dengan alasan demi karir anaknya, Ayah Lyla memutuskan untuk mengirim bayi itu ke sebuah panti asuhan dan menyembunyikan keberadaan anak itu dengan cara mengatakan pada Lyla bahwa bayi itu meninggal pada saat dilahirkan, hingga beberapa tahun kemudian.

Bayi kecil itu -Evan Taylor- ,tumbuh dengan bakat musik alami yang ada pada dirinya. Kecintaannya pada musik menuntunnya untuk menemukan orangtua kandungnya yang tak pernah ia temui. Ia nekat pergi dari panti asuhan itu sampai ke New York. Disana pula ia bertemu dengan seseorang , maaf aku lupa siapa nama tokohnya (hehehehe piss ^^V) , yang jelas diperankan oleh Robin Williams, yang menjual bakat seninya untuk uang. Pada saat itu nama Ervan telah disamarkan menjadi August Rush, karena Evan masuk dalam daftar pencarian orang hilang.

Nasib baikpun berpihak pada anak itu, ia bisa lolos dari Robin Williams, sampai akhirnya dia bertemu orang baik mengirimnya pada sekolah musik,Juilliard. Bakat musik yang luar biasa menjadikan Juilliard memberinya kesempatan untuk menampilkan kemampuannya sebagai composer di sebuah pertunjukan musik di central park. Dan pada akhirnya musik memang benar menuntunnya kembali ke orangtuanya.

Adegan yang aku suka di film ini adalah waktu Evan tidak pernah bermain gitar, tapi bisa memainkan gitar itu dengan caranya sendiri.

coba liat video ini juga dari 'August Rush', duel main gitarnya unik yah...




Setelah aku menonton film, bisanya aku akan mencari overview film itu di internet. Dan, hehe, ya memang bagus. Nggak heran kalo dinominasiin Oscar untuk katagori Best Achievement in Music Written for Motion Pictures, Original Song.

Mengenai para pemerannya, ada beberapa yang aku tidak asing. Contohnya seperti pemeran Evan,Freddie Highmore. Aku pernah liat dia main di Charlie and the Chocolate Factory , dan Finding Neverland bersama Kate Winslet. Oh ya, entah kenapa aku suka dengan pemeran Louise-nya, Jonathan Rhys Meyers. Sherly juga suka. Tampan? Yah tidak juga, biasa sih... hehehe. Tapi ya keren aja... kikikikikkkkkkkkkk

Puisiku, Puisi Picisan


Once, you came to my life bringing a hope. And all endings became the beginnings. No feeling of something wrong, no mistrust of doubt. Everything I saw was just..."beautiful"

Was I being blessed ? Or might I be in a curse?


Oh poor thing!


I was wrong. It's just the thought of a naive lil' girl.Since time always had the answer and both of these eyes could see the reality at last.
Why must most of good things I knew change? They're not like they used to be... They're not beautiful as I saw.

Arrgh, now world is lack of fairness, I think. I stare at people hopelessly screaming

" Where's the justice?"

For a while I sigh and still I don't understand, I wish the people were just nightmare.

Oh You come to my life again. You're really back. There's no hope, but you tell me something in a whisper. I call it 'faith'. Then I know these 5 plain letters let my disbelief gone.


For a while I sigh and...

Yes, I'll try to understand. For you, I'll do understand.

You're my only faithful friend that always promises "things will be fine"

You're the only girl that always looks back at me in the mirror...

Tuesday, December 22, 2009

Gerimis, Dewi pun Bercakap


Hari yang basah Sodara-Sodara......
Hari ini dingin deh. Dari tadi gerimis, kalo gerimis gini mah bakal awet, mpe berjam-jam. Mending sekalian aja ujan deres trus udahan. Nggantung lah kalo gerimis gini, bawa payunng kemana-mana. Cucian juga gak cepet kering, jadi kasian bu kosku. Dia kan punya usaha laundry, jadi sangat butuh sinar matahari biar cuciannya cepet kering. Tapi ya sudahlah, namanya juga musim ujan. Nggak lucu kalo nggak ujan. *dong dong dong

Oh iya, aku udah mutusin. Aku nggak jadi pulang ke Klaten. Kemarin udah telpon ibuk, yah bilang " Buk, aku gak jadi pulang ya, nannggung kalo cuma buat 3 hari, gak papa kan?" Dan seperti biasanya, orangtuaku itu sangat mempercayakan apapun yang berhubungan denganku kepadaku. Keseringan apa-apa aku yang mutusin sendiri. Katanya " Yaudah lah dek, gapapa. Kamu kan dah gede, dah bisa mikir sendiri yang baek buatmu."

Hmm, jangankan urusan kayak gitu, orang waktu kelas 3 SMA pas nyari universitas aja mereka menyerahkan sepenuhnya sama aku. Aku heran sebenernya, orang teman-temanku aja masih dibimbing orangtua mereka sebaiknya nerusin kesini lah , jurusan ini itu lah. Lah sedangkan aku?! Hahahaha.. Pernah ya aku tanya kayak gini ma bapak

" Pak, aku besok nerusin dimana ya, bagusnya?"
" Terserah , tinggal kamu senengnya dimana"
" Lah Bagusnya apa Pak, trus jurusannya apa yah?"
" Ya pokoknya terserah lah, Bapak cuma usaha biayain, tar kalo Bapak ngarah-ngarahin kamu kesini kamu kesitu, ya kalo kamunya suka, kalo kamunya gak suka ya percuma, yang penting itu kamu suka ma pelajarannya, dan kamu juga suka ma lingkungannya. Kalo salah satu aja dari itu kamu nggak suka ya nggak bakal lulus, ato lulusnya lama"

Seperti itulah. Mungkin terbiasa apa-apa sendiri kali yah yang nyebabin aku nggak terlalu suka diatur-atur ma orang lain ke hal-hal yang sifatnya mendetail. Sebenernya ini cuma alesan buat nutupin kalo aku ini suka ngeyel dan kepala batu.. hahahahahhahaaa, gak kok, aku ini anak baik dan penurut, jiaaaahhhh!!!

We eh, kok jadi melebar kemana-mana, dari ngomongin ujan mpe universitas.

Eh tau gak, ntah ada angin apa hari ini aku tiba-tiba pengen potong rambut.. Pengen dirapiin aja sebenarnya, Tapi.... Huah kependekan,,, aku lebih suka rambutku yang dulu... Hiks Hiks.. malah nggak bisa diiket jadinya, bikin gerah. Uuuhh!!!

Apalagi yah buat catatan hari ini. Ehm, besok anak-anak kos pada pulang. Cuma aku ma Ayas yang enggak. Tahun baruan di sini deh, tak apa lah. Dinikmati saja, toh mereka juga pasti kembali. :P, nggak mungkin nggak toh, orang tanggal 4 udah ujian inih.

Wuah gerimisnya udah mulai reda. Then... I'm just waiting for the sunshine after the rain . Wkwkwkwkwk, kayaknya cocok tuh buat bikin lirik lagu.

Saturday, December 19, 2009

Jelang Libur Akhir Tahun

Halo Blog....

Oh yah aku belum cerita kan. Akhirnya aku meneruskan perjalananku di STAN. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Sekolah Gratisan memang. Hehehe. Kau tahu? Ini adalah tahun keduaku, aku sekarang semester 3 , berharap bisa sampe semester akhir bisa tetep di STAN dengan semua temen-temenku dan mendapat hasil yang baik. Amin..

ehm, besok kuliah terakhhir, 10 sks. Mantab yak. juga kuis pajak. Bmang belum belajar, modalnya cuma soal-soal yang pernah dijadiin PR ma pak Dosen. Ya deh abis ni tar maem trus siapin buat kuis. Hahaha dasar mahasiswa pemalas. Belajar seriusnya pas menjelang kuis. Oh iya, 2 minggu depan juga udah pada UTS. beginilah, dimana yang laen dah pada UAS, tempetku baru UTS. Emang jadwalnya beda sih.

Ehm, besok Selasa juga sebenernya uda libur. Temen-temenku organda juga. (organda: temen satu daerah). mereka paling pulang kampungnya sekitaran tanggal 20-24. Aku masih bingung mau pulang tanggal berapa. Lagian aku sebenernya males pulang. Uda PW di sini. hehehehe. Bukan sih, Aku pengen ketemu orangtuaku. Cuma kalo aku dah di rumah trus mau ngapa-ngapain males. Kalo pagi-sore orangtuaku kerja semua. Aku cuma di rumah sendirian. Aku memang sendiri si, ga ada kakak gak ada adek, ga ada kegiatan yang rutin kayak waktu SMP-SMA. Aku dulu jarang merasa kesepian, ada temen-temen. menghabiskan waktu di sekolah, atau kadang ngambil les apa gitu. jadi yah, merasa sibuk. Beda kalo sekarang, pas di rumah aku merasa jadi pengangguran.Yah abis mau kemana , mau ketempat temen-temen SMA, kadang mereka pas gak libur. seperti yang kubilang tadi jadwalnya STAN kadang beda ma universitas-universitas yang lain. hmmm, But it's OK, I have so many things to do for killing the time.. hahahaha (sebenernya ngarep ada orang yang bilang "Dew, kita maen yuk....") hahahahhahahahags hags hags....

Ehm, jadi mungkin baru tanggal 26 aku pulang, sebelum Try Out Organdaku tanggal 27. Mau bareng siapa ya, ato sendirian lagi kayak kemaren-kemaren? hihi, ntah lah. Kemarin si ada kakak organda yang mungkin bisa bareng, ngomen di status fbku katanya dia juga tanggal 26 pulangnya. Yah bagus lah kalo gitu, aku percaya aja ma dia, biar mungkin kadang dia itu agak meragukan. Hehehehe... Ups jangan-jangan dia pas baca post ini lagi... Bisa dijitak aku nanti.. hahahahhaha... Ga lah,,. Mana mungkin dia tega.. Kakak2 organda saya mah baik-baik... :P

Lagian mau siapin UTS juga ni, jadi biar tar pulang gak usah bawa-bawa buku, yang mungkin malah ga dipelajarin pas udah nyampe rumah.

Ya segitu dulu lah, tar kapan-kapan disambung lagi,, Ok blog, C ya!