
Tradisi mengikat kaki (footbinding) adalah sebuah tradisi menghentikan pertumbuhan kaki wanita-wanita China zaman dulu . Pengikatan kaki dilakukan dengan cara membalut kaki dengan ketat menggunakan kain sepanjang duapuluh kaki dengan lebar dua inchi dan proses pengikatan kaki ini dimulai sejak para wanita tersebut masih kecil.
Pertama-tama kaki diikat dengan kain tersebut. Semua jari kaki ,kecuali jempol, ditekuk ke bawah telapak kaki mendekati tumit. Hal ini menyebabkan kaki menjadi lebih pendek. Proses ini berlangsung beberapa tahun. Bahkan setelah tulang-tulang jari itu patah, kedua kaki harus tetap diikat siang-malam dengan kain tebal, sebab begitu ikatan dibuka, jari-jari itu akan berusaha kembali ke bentuk semula. Balutan kaki tersebut setiap hari semakin diketatkan agar kaki menjadi semakin kecil.. Kemudian kaki yang dibalut tersebut dipaksa masuk ke ke sepatu yang kecil; “Lotus Shoes”. Dalam budaya China, semakin kecil kaki wanita, semakin cantik pula wanita itu. Panjang kaki yang diikat kira-kira antara 7-15 cm (3-5 inchi)
Jika balutan terlalu ketat, maka akan muncul buku-buku di telapak kaki yang harus dipotong dengan pisau. Kuku kaki harus dipotong agar ketika ditekuk kuku tidak menusuk daging dan menjadikan daging membusuk kemudian menimbulkan infeksi. Kaki juga harus direndam dalam air panas dan dingin untuk sedikit meredakan rasa sakit.

Praktek pengikatan kaki diperkenalkan sekitar seribu tahun lalu, konon oleh seorang selir kaisar. Wanita yang berjalan terhuyung-huyung dengan kaki mungil tidak hanya menimbulkan kesan erotis; laki-laki juga senang bermain-main dengan kaki mungil yang disembunyikan dalam sepatu sutera bersulam indah. Dalam bahasa China kaki-kai itu digambarkan sebagai “bunga lili emas tiga inchi”. Dengan kaki diikat wanita akan berjalan seperti ranting rapuh diembus angin musim semi. Begitulah gambaran ideal wanita China yang dilukiskan pera seniman tradisional. Kerapuhan si wanita akan membuat pria yang melihatnya akan merasa ingin melindunginya.
Pengikatan kaki dimulai pada masa akhir dinasti Tang (618-907) dan mulai menyebar pada golongan kelas atas sampai pada zaman dinasti Song (960-1297), pada zaman dinasti Ming (1368-1644) dan dinasti Qing (1644-1911), budaya mengikat kaki menyebar luas dalam mayoritas masyarakat China sampai akhirnya dilarang pada Revolusi Sun Yat Sen tahun 1911. Kelompok yang menghindari adat ini hanyalah bangsa Manchu dan kelompok migran Hakka yang merupakan kelompok paling miskin dalam kasta sosial China. Kebiasaan mengikat kaki ini berlangsung selama sekitar seribu tahun dan telah menyebabkan sekitar satu milyar wanita China mengalami pengikatan kaki.



It’s just another suffering for beauty.
source:wikipedia
No comments:
Post a Comment