.....Thanks for Visit....Thanks for Visit....Thanks for Visit....Thanks for Visit....

Sunday, July 17, 2011

Jadi Insidious itu.....

Sudah dari beberapa hari yang lalu saya membaca status twitter teman-teman saya tentang film insidious. Pertama saya merasa biasa saja, tetapi karena ada beberapa orang yang "ngetwit" : "ini filmnya seram abis" jadi saya penasaran. Kebetulan ada teman sekosan saya, Tyas, yang memiliki film itu. Jadi ya kami bertiga menontonnya bersama. Saya pernah bercerita tentang Tyas di post yang lalu kan? Ya itulah dia, salah satu teman dekat saya.

Tadi malam saya ke kamarnya bersama teman saya yang satu lagi, Yaya. Kami mematikan lampu dan memasang speaker dan menonton film itu lewat komputer, jadi bisa dibayangkan kan, kami membuat bisokop mini... :D dan Insidious itu ternyata......hmm kita lihat saja reviewnya....

Kisah ini bermula dari satu keluarga, Renai dan John Lambert (Rose Byrne dan Patrick Wilson) yang memiliki tiga anak pindah ke suatu rumah. ini dia rumahnya:

Awalnya kehidupan mereka biasa saja, seperti keluarga lain. Tapi pada suatu saat satu dari satu dari ketiga anak mereka, Dalton, mengalami koma. Dia tidak bangun dari tidurnya. Dokter berkata anak ini tidak mengalami sakit atau apapun yang menggangunya dan Dalton akan segera bangun dalam beberapa hari, namun kenyataannya tiga bulan kemudian Dalton yang sekarang dirawat di rumahnya, masih terbaring tak sadarkan diri alias masih koma.

Sejak saat itu kejadian-kejadian aneh menghampiri rumah itu, mulai dari suara-suara hingga masuknya orang ke dalam rumah pada tengah malam yang membuat beberapa kali alarm rumah berbunyi. Renai tidak tahan dengan kejadian-kejadian itu. Dia menganggap rumah itu berhantu jadi ia meminta suaminya agar segera pindah dari rumah itu.

Pindah rumah ternyata tidak membuat keadaan berbeda. Tetap banyak kejadian-kejadian aneh di rumah yang baru. Ibu John akhirnya menyarankan mereka untuk memanggil Elise Reiner (Lin Shaye), seorang paranormal untuk mengetahui permasalahan dibalik kejadian-kejadian aneh yang selama ini menghantui mereka. Dan ternyata yang terjadi adalah roh Dalton meninggalkan tubuhnya dan tersesat di alam lain. Karena itulah banyak kejadian-kejadian aneh karena di rumah mereka ada roh-roh yang menginginkan untuk masuk dalam raga Dalton yang kosong.



It’s not the house that is haunted. It’s your son. ~ Elise Reiner

Cerita film ini sebenarnya sederhana tetapi dihiasi dengan adegan-adegan yang mengejutkan. Saya suka musiknya. Menurut saya sound effect-nya , yang masih menggunakan dentingan-dentingan piano, dan efek kamera membangun suasana seram. Saya sebenarnya paling kaget ketika Yaya, teman saya yang penakut, berteriak-teriak, bukan karena filmnya. LOL. Tapi memang cukup seram kok filmnya. Masih ada penampakan-penampakan wanita dengan dress panjang atau wanita yang mirip dengan nenek sihir. Hmmm Indonesia sudah biasa ya membuat film2 horor dengan penampakan wanita seperti ini. :D bahkan lebih menakutkan film horor lokal. Tapi sekarang film horor lokal dimbumbui adegan-adegan mesum. Saya jadi tidak begitu suka. BTW yang memainkan peran Renai Lambert mirip dengan Sandi Aulia, cantik... hehehehe tapi kupikir masih terlalu muda untuk menjadi ibu dari tiga anak.



So far film ini layak tonton. Kesan horornya konsisten dari awal hingga akhir film. Namun di akhir film, ceritanya masih menggantung, mungkin nanti ada Insidious II lanjutan dari film ini. jadi penasaran? Tonton sendiri deh...!! menonton sendirian akan menambah kesan seramnya. :D

No comments:

Post a Comment